MAKALAH
ILMU PENYAKIT UMUM
Kanker
Payudara
Diajukan untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Penyakit Umum
1DE02
Oleh
Kelompok 1:
2. AZIZAH NURMAYLIS
3. DESI WULANDARI
4. DIAH NURUL LATIFAH
5. EKA AGUSTIN HANDAYANI
KEBIDANAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2013
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami.Sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah kanker payudara ini yang Alhamdulillah selesai tepat pada
waktunya.
Makalah ini dibuat untuk mempelajari
dan mengetahui seperti apa bahaya serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
kanker payudara. Makalah ini dibuat agar pembaca dapat memperluas
pengetahuannya.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Ilmu Penyakit Umum yaitu Prof. Dr. Johan Harlan yang
telah membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan benar.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen dan
teman-teman yang bersifat membangun,selalu kami harapkan demi lebih baiknya
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita, aamiin
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Depok,
04 oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan................................................................................................................... 3
1.1.
Latar Belakang Masalah...................................................................................... 3
1.2.
Perumusan Masalah............................................................................................. 4
1.3.
Tujuan dan ManfaatPenulisan............................................................................. 4
1.4.
Metode Penulisan................................................................................................ 4
Bab II Landasan Teoritis.......................................................................................................... 5
Bab III Pembahasan................................................................................................................. 6
Pengertian Kanker.................................................................................................................... 6
3.1.Pengertian
Kanker Payudara..................................................................................... 6
3.2.Faktor
Risiko Kanker Payudara................................................................................. 7
3.3.Tanda-Tanda Kanker Payudara................................................................................. 8
3.4.Pencegahan
Kanker Payudara................................................................................... 9
3.5.Angka-Angka
Penyebaran Kanker Payudara di Indonesi....................................... 15
3.6.Memilih
Operasi yang Tepat untuk Kanker Payudara............................................ 16
Bab IV Penutup..................................................................................................................... 18
4.1
Kesimpulan......................................................................................................... 18
4.2 Saran................................................................................................................... 18
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada wanita khususnya, payudara adalah
salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi
payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan
warna kulit menjadi kemerahan patut diwaspadai sebagai indikasi kanker. Rasa gatal, kulit mengelupas, atau
ruam di payudara selama berminggu-minggu juga perlu diwaspadai. Perubahan lain
pada kulit payudara, seperti bengkak, kulit tertarik ke dalam, atau mengerut,
juga harus dicurigai sebagai gejala.
Bagi pria, kewaspadaan juga harus
diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang meski hal ini jarang
terjadi.Setiap benjolan di payudara sebaiknya perlu diwaspadai, terutama jika
keluar cairan dari bagian puting.
Saat
ini kanker masih menjadi penyakit yang menjadi keprihatinan di dunia karena
menduduki peringkat lima besar penyakit penyebab kematian. Kanker diakibatkan
oleh berbagai macam faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan, makanan,
obat-obatan, hormon dan beberapa pemicu lainnya. Bagi wanita, kanker yang
paling menakutkan adalah kanker payudara karena menyerang anggota tubuh yang
termasuk vital dan menjadi salah satu daya tarik seksual yang berperan penting
di dalam kehidupan wanita itu sendiri.
Kanker
payudara harus dapat dideteksi secara dini sebelum masuk ke fase akhir yang
sulit untuk diobati selain melalui pengangkatan payudara. Terkait dengan mitos
dan fakta, banyak orang mengira kanker payudara hanya terjadi pada kaum hawa
saja.Namun ternyata berdasarkan penelitian, 1 dari 1000 pria mengidap kanker
payudara. Akan tetapi memang dari hampir 50 % penderita kanker payudara
pada pria tidak mau memeriksakan diri atau malu jika diketahui terkena kanker
payudara sehingga pada umumnya ditemukan pada kondisi yang sudah mengalami
metastase atau penyebaran ke jaringan tubuh lainnya.
1.2
Perumusan Masalah
1.2.1. Apa
yang dimaksud dengan kanker?
1.2.2. Apa
yang dimaksud dengan kanker payudara?
1.2.3. Apa
saja faktor risiko kanker payudara?
1.2.4. Apa saja tanda-tanda kanker payudara?
1.2.5. Bagaimana
mencegah kanker payudara?
1.2.6. Berapa
besar angka-angka penyebaran kanker payudara di Indonesia?
1.2.7. Apa
saja macam-macam mastectomy?
1.3
Tujuan
dan Manfaat Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Ilmu Penyakit Umum dan bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang didapat
dari pembuatan makalah ini tentang kanker payudara terhadap pembaca.
Tentunya karya tulis ini memiliki manfaat baik bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Adapun manfaatnya adalah
sebagai berikut :
·
Penulis bisa lebih memahami apa yang
dimaksud dengan kanker payudara beserta hal lainnya mengenai kanker payudara.
·
Makalah ini dapat menjadi bahan
referensi bagi pembaca agar bertambah wawasan dan pengetahuaannya. Pembaca juga
bisa mengetahui lebih dekat mengenai kanker payudara.
1.4
Metode
Penulisan
Metode yang di pakai dalam karya
tulis ini adalah Metode Study Referensi yaitu metode yang dilakukan dengan
mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat,
baik berupa buku maupun informasi di internet. Dalam metode yang penulis
lakukan, penulis mengumpulkan berbagai referensi yang tepat dengan permasalahan
yang terkait, sumbernya didapat dari internet.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Kanker
adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Gumawan Achmad seorang ginekolog
(Kompas, 2001) menyatakan bahwa dua pertiga dari penderita kanker di dunia
berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu, Siti
Fadilah Supari (2005), menyatakan bahwa kanker telah menjadi ancaman serius
bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula dalam sambutannya ketika membuka Temu
Ilmiah Dokter Bedah Onkologi Indonesia ke-1 (1stInternational Scientific
Meeting di Indonesi Society of Surgical Oncologyst/ISSO), beliau menyatakan
bahwa jumlah pasien kanker di Indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih
penduduk Indonesia (Media Indonesia, 2005). Bahkan telah diperkirakan bahwa
menjelang permulaan abad ke-21, peta penyakit di Indonesia akan mendekati peta
penyakit di negara maju dimana penyakit kanker berada pada urutan ketiga
penyebab terjadinya kematian setelah penyakit kardiovaskuler dan kecelakaan
(Tambunan, 1995 dalam Lumungga 2009).
Di
Amerika Serikat, lebih dari 450.000 orang meninggal dunia setiap tahun karena
penyakit kanker. Sekitar 70-90% dari penyakit kanker tersebut berkaitan dengan
lingkungan dan gaya hidup (life style). Kurang Iebih 30% dari kematian tersebut
karena rokok.Faktor-faktor keturunan (genetik), radiasi, polusi dan eksposur
lainnya memberikan kontribusi 45.000-90.000 kematian.Dari seluruh penyakit kanker
yang disebabkan faktor lingkungan, sekitar 40-60% berhubungan dengan faktor
gizi. Dalam tahun 1984, 22% dari seluruh kematian di Amerika Serikat disebabkan
karena kanker dan 965.000 kasus baru yang didiagnosis menderita kanker, 483.000
di antaranya meninggal dunia. Diperkirakan 60-70% kanker disebabkan karena
faktor lingkungan, terutama makanan dan rokok (Sudiman, 1991).
Oleh
karena sangat pesatnya pertambahan penderita kanker, sangat penting bagi
masyarakat untuk menghindari penyakit kanker dengan mengetahui faktor-faktor
penyebab kanker dan melakukan tindakan pencegahan agar kanker tidak menyebar ke
bagian tubuh lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kanker
Kanker
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh
yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak
terkendali, dan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di
sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan
menyerang organ-organ penting serta saraf tulang belakang. Dalam keadaan
normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah
mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak
memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel
tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang
ditempatinya (Mangan, 2009).
Kanker
adalah suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan jaringan yang tidak terkendali
kerena hilangnya mekanisme kontrol sel sehingga pertumbuhan menjadi tidak
normal.Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh.Baik pada orang
dewasa maupun anak-anak.Akan tetapi, lebih sering menyerang orang yang berusia
40 tahun (Uripi, 2002).
3.2 Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah jenis lain dari kanker yang
terjadi pada jaringan sel payudara. Ketika sel abnormal membagi dan tidak
terkontrol, mereka dapat menjadi besar dengan membentuk jaringan ekstra, atau
tumor, yang dapat menjadi jinak atau ganas. Sel tumor jinak tidak menyebar ke
jaringan tubuh yang lain, biasanya dapat diangkat dan tidak akan timbul
kembali.
Sel tumor ganas (kanker) dapat
menyebar ke jaringan tubuh yang terdekat dan melepaskan diri dari bentuk tumor
primer menjadi bentuk tumor sekunder dimanapun di bagian tubuh.
Kanker payudara (karsinoma payudara)
adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada
wanita dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya saja
kasusnya sangat jarang.
Frekuensi kasus penyakit ini relatif
tinggi di negara maju dan merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker
lainnya. Sedangkan di Indonesia, kanker payudara menempati peringkat kedua
setelah kanker serviks.
3.3 Faktor Risiko Kanker Payudara
Faktor risiko kanker payudara adalah
segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang menderita kanker
payudara. Beberapa faktor risiko tidak dapat diubah seperti usia atau riwayat
keluarga, tetapi ada juga faktor risiko yang berhubungan dengan gaya hidup
seperti merokok dan minum alcohol. Berikut adalah faktor risiko yang penting
untuk kanker payudara :
1.
Usia
Risiko menderita kanker payudara akan meningkat seiring dengan semakin tuanya seseorang. Di RS Kanker Dharmais, usia rata-rata wanita yang pertama kali didiagnosis kanker payudara adalah 48 tahun.
Risiko menderita kanker payudara akan meningkat seiring dengan semakin tuanya seseorang. Di RS Kanker Dharmais, usia rata-rata wanita yang pertama kali didiagnosis kanker payudara adalah 48 tahun.
2.
Haid pertama di usia kurang dari
10 tahun atau menopause (berhenti haid) di usia lebih dari 55 tahun dapat sedikit meningkatkan risiko
kanker payudara.
3.
Wanita yang tidak menikah, tidak
memiliki anak, atau memiliki anak pertama setelah usia 30 tahun juga dapat meningkatkan risiko.
4.
Riwayat menggunakan preparat
hormonal seperti KB hormonal (pil, suntik, susuk) atau terapi hormonal (misalnya terapi
sulih hormon estrogen pada wanita yang menopause) meningkatkan risiko kanker
payudara.
5.
Diet tinggi lemak dan alkohol
meningkatkan kemungkinan hingga 1,5 kali untuk menderita kanker payudara
dibandingkan wanita yang tidak banyak makan lemak dan tidak minum alkohol.
6.
Memiliki kerabat wanita dekat
(seperti ibu kandung, kakak/adik, anak) dengan kanker payudara dapat meningkatkan risiko kanker
payudara sampai 2 kali dibandingkan wanita yang tidak memiliki riwayat keluarga
dengan kanker payudara. Diperkirakan 20-30% wanita dengan kanker payudara
memiliki anggota keluarga yang juga memiliki riwayat kanker payudara.
7.
Kanker payudara karena keturunan
Dokter memperkirakan bahwa 5 sampai
10 persen kanker payudara berhubungan pada mutasi genetik pada generasi di
dalam keluarga. Sejumlah gen rusak yang diwariskan dapat meningkatkan
kemungkinan kanker payudara telah diidentifikasi. Yang umum adalah gen kanker
payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya meningkatkan
risiko kanker payudara dan kanker ovarium.
Jika anda memiliki catatan keluarga
yang kuat dengan kanker payudara atau kanker lain, tes darah dapat membantu
mengidentifikasi BRCA yang rusak atau gen lain yang terdapat di dalam keluarga.
3.4. Tanda-tanda Kanker Payudara
Tanda-tanda paling umum kanker payudara adalah benjolan yang dapat Anda rasakan ketika anda telah melakukan beberapa pemeriksaan pada payudara Anda.Selain hanya payudara itu sendiri, puting juga harus diperiksa. Gejala lain juga dapat mencakup penyakit Paget. Karena kanker payudara adalah jenis kanker, anda juga dapat mempertimbangkan gejala kanker lain seperti penurunan berat badan dijelaskan, pembengkakan kelenjar getah bening dan bahkan nyeri sendi sebagai sesuatu yang terhubung dengan penyakit ini.
Secara keseluruhan, tanda-tanda kanker
payudara harus diketahui semua orang sehingga mereka akan mampu menghentikan
penyakit ini. Kanker payudara dapat menjadi penyakit yang sangat berbahaya,
sebagai hasil terburuk mungkin menyebabkan kematian. Karena kanker payudara
adalah salah satu jenis yang paling umum dari kanker yang diderita oleh
orang-orang di dunia, memang lebih baik untuk memahami lebih dalam tentang
kanker tersebut dan tanda-tanda kanker payudara itu.
Tanda-tanda kanker payudara :
·
Ukuran atau bentuk payudara
berubah.
·
Ada sebuah benjolan atau
penebalan pada payudara. (Daerah yang mungkin termasuk daerah sekitar payudara
atau ketiak.)
·
Payudara terasa luar biasa
hangat saat disentuh.
·
Retraksi puting. (Puting
berbalik ke dalam atau cekung ke dalam payudara.)
·
Bentuk puting menjadi tidak
teratur.
·
Ruam pada puting atau areola.
·
Keluar cairan dari puting.
·
Kulit payudara mengerut.
·
Payudara tampak kemerahan,
bersisik atau bengkak.
·
Nyeri pada payudara.
Selalu waspada untuk perubahan payudara anda, terutama puting
susu. Jika debit puting baik cairan atau darah, atau ada pencabutan dari
puting, ini mungkin tanda-tanda potensi kanker.
Tanda-tanda kanker payudara mungkin tidak
datang pada saat anda terjangkit penyakit , oleh karena itu disarankan bagi anda untuk melakukan
check-up tubuh secara teratur, terutama bagi wanita yang lebih tua karena
mereka memiliki kesempatan lebih tinggi terkena kanker tersebut. Anda dapat memeriksa
payudara atau puting susu anda secara teratur dan perhatikan untuk setiap perubahan pada
payudara, jika anda merasa ada sesuatu yang tidak benar, segera konsultasikan dengan
dokter .
3.5. Pencegahan Kanker Payudara
Banyak faktor resiko yang tidak
dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa
perubahan diet dan gaya hidup, secara umum bisa mengurangi angka terjadinya
kanker.
Saat ini, faktor yang terbukti
memegang peranan penting dalam proses terjadinya tumor adalah hormon estrogen.
Estrogen merupakan hormon kelamin sekunder yang berfungsi untuk membentuk dan
mematangkan organ kelamin wanita, termasuk payudara, selama pubertas.
Estrogen memicu pertumbuhan dan
pematangan sel di organ kelamin wanita yang disebut sel duct. Sel duct
ini kemudian akan membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct
ini merupakan saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi.
Jika ada satu sel yang mengalami
mutasi akibat faktor keturunan, radiasi, radikal bebas, dan lain-lain, maka sel tersebut dapat membelah
secara berlebihan yang seterusnya akan berkembang menjadi kanker.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa
estrogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap risiko terjadinya kanker payudara. Apa yang dapat dilakukan
masing-masing wanita untuk mencegah timbulnya kanker payudara?
·
Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan
setelah masa haid dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
Terdapat
beberapa cara deteksi dini kanker payudara dengan tingkat akurasi yang berbeda.
Akurasi deteksi dini kanker payudara akan jauh bertambah bila ketiga tes ini
dikombinasi.
Cara deteksi dini kanker payudara
adalah :
1. Pemeriksaan
Payudara Sendiri
(Teknik Sadari)
2. Pemeriksaan
Klinis Payudara oleh Dokter
3. Pemeriksaan
Radiologi
(Mammografi dan/atau USG)
4. Biopsi
tanpa pembedahan
(Fine Needle Aspiration Biopsy atau Core Biopsy).
Pemeriksaan
Klinis Payudara oleh Dokter dapat mendeteksi sampai 85% kasus kanker payudara. Pemeriksaan Mammografi dapat
mendeteksi sampai 90% kasus kanker payudara. Biopsi dapat mendeteksi sampai 91%
kanker payudara. Tetapi bila ketiga pemeriksaan dini dilakukan semuanya, maka
kanker payudara dapat dideteksi secara dini hingga 99,5%.
1.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik SADARI)
Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan mulai usia remaja. Dilakukan sebulan sekali, pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dihitung dari hari pertama haid. Bila wanita telah menopause, SADARI dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan, misalnya tanggal 10.
SADARI terdiri atas beberapa langkah:
Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan mulai usia remaja. Dilakukan sebulan sekali, pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dihitung dari hari pertama haid. Bila wanita telah menopause, SADARI dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan, misalnya tanggal 10.
SADARI terdiri atas beberapa langkah:
1. Berdiri di depan cermin dengan berbagai
posisi: mulai dari berdiri dengan lengan di kedua sisi tubuh, lalu angkat
lengan ke atas kepala. Lanjutkan dengan menekan kedua tangan di
pinggang, lalu gerakkan kedua lengan dan situ ke depan sambil mengangkat bahu.
Perhatikan tanda berikut :
a. Perubahan ukuran atau bentuk payudara
b. Adanya cekungan di kulit
c. Perubahan bentuk putting
d. Adanya nyeri yang terus menerus
2. Berbaring dan letakkan sebuah bantal
kecil di bawah bahu kanan. Letakkan tangan kanan di bawah kepala. Gunakan
ketiga jari tangan kiri untuk memeriksa seluruh payudara kanan
termasuk daerah puting. Periksa mulai dari daerah ketiak, lalu daerah luar
payudara dan melingkar hingga ke daerah puting. Perhatikan tanda berikut:
a. Adanya benjolan di payudara atau di
ketiak
b. Daerah yang terasa menebal di
payudara
3. Tekan puting dengan lembut untuk
melihat adanya cairan atau darah yang keluar.
4. Ulang langkah 2 dan 3 untuk payudara
kiri.
c. Pemeriksaan Klinis Payudara oleh
Dokter
Wanita pada usia 20-39 tahuin
sebaiknya menjalani pemeriksaan klinis payudara oleh dokter sebagai baigan dari
Medical Check Up setidaknya 3 tahun sekali. Setelah usia 40 tahun, pemeriksaan
klinis payudara harus dilakukan setidaknya sekali dalam 1 tahun. Pemeriksaan klinis payudara baik
dilakukan sebelum mammografi. Pemeriksaan klinis ini adalah kesempatan bagi
wanita dan dokter untuk berdiskusi tentang perubahan yang terjadi pada
payudara, jenis pemeriksaan untuk deteksi dini, dan tentang faktor risiko yang
meningkatkan kemungkinan wanita menderita kanker payudara.
d. Pemeriksaan Radiologis
1) Mammografi
Mammografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar X yang dapat memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk terkecil yaitu mikrokalsifikasi. Dengan mammografi, kanker payudara dapat dideteksi dengan akurasi sampai 90%.
Mammografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar X yang dapat memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk terkecil yaitu mikrokalsifikasi. Dengan mammografi, kanker payudara dapat dideteksi dengan akurasi sampai 90%.
Wanita usia 40 tahun atau lebih
sebaiknya menjalani pemeriksaan mammografi sekali setahun selama mereka dalam
kondisisehat.
Menggunakan mesin mammografi, payudara akan ditekan oleh dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan. Keadaan ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk menghasilkan gambar mammogram yang baik dan dapat dibaca. Penekanan payudara ini hanya berlangsung beberapa detik. Seluruh prosedur mammografi untuk satu payudara adalah sekitar 20 menit.
Menggunakan mesin mammografi, payudara akan ditekan oleh dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan. Keadaan ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk menghasilkan gambar mammogram yang baik dan dapat dibaca. Penekanan payudara ini hanya berlangsung beberapa detik. Seluruh prosedur mammografi untuk satu payudara adalah sekitar 20 menit.
Hasil dari mammografi adalah film
(mammogram) yang dapat diinterpretasi oleh dokter bedah atau dokter ahli
radiologi. Perubahan yang dapat terlihat dari mammogram adalah :
Mikrokalsifikasi
Mikrokalsifikasi yaitu
deposit-deposit kecil kalsium dalam jaringan payudara yang terlihat sebagai
titik-titik kecil putih di sekitar jaringan payudara.Mikrokalsifikasi yang
dicurigai sebagai tanda kanker adalan titik-titik yang sangat kecil, dan
berkumpul dalam suatu kelompok (cluster).
Massa yang tampak pada mammogram dapat disebabkan oleh kanker atau bukan kanker, tetapi untuk memastikan biasanya dilakukan biopsi. Massa yang tampak dapat berupa massa padat atau kistik (berongga dan berisi cairan).
Massa yang tampak pada mammogram dapat disebabkan oleh kanker atau bukan kanker, tetapi untuk memastikan biasanya dilakukan biopsi. Massa yang tampak dapat berupa massa padat atau kistik (berongga dan berisi cairan).
2) Ultrasonografi (USG)
USG payudara adalah pemeriksaan
payudara menggunakan gelombang suara. USG dapat membedakan benjolan berupa
tumor padat atau kista. USG biasa digunakan untuk mengevaluasi masalah payudara
yang tampak pada mammogram dan lebih direkomendasikan pada wanita usia muda (di
bawah 30 tahun).
Pemeriksaan USG saja tanpa mammografi
tidak direkomendasikan untuk deteksi kanker payudara. Tetapi dengan kombinasi
USG dan mammografi, kelainan pada payudara dapat ditentukan dengan lebih
akurat.
USG saat ini cukup banyak dilakukan karena tidak bersifat invasif dan tidak semahal pemeriksaan lainnya. Tetapi, efektifitas pemeriksaan USG sangat tergantung dari pengalaman dan keahlian operator.
USG saat ini cukup banyak dilakukan karena tidak bersifat invasif dan tidak semahal pemeriksaan lainnya. Tetapi, efektifitas pemeriksaan USG sangat tergantung dari pengalaman dan keahlian operator.
3) Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Untuk wanita dengan risiko tinggi
kanker payudara, pemeriksaan MRI direkomendasikan bersama dengan mammografi
tahunan. MRI menggunakan magnet dan gelombang radio untuk memproduksi gambar
irisan tubuh. Pemeriksaan MRI akan jaruh lebih bermanfaat bila menggunakan zat
kontras. MRI merupakan alat deteksi kanker
yang lebih sensitif dari mammografi, tetapi MRI memiliki nilai positif palsu
yang lebih tinggi, maksudnya sering muncul gambaran kelainan payudara yang
ternyata bukan kanker. Itu sebabnya MRI tidak direkomendasikan sebagai alat
skrining untuk wanita tanpa risiko tinggi kanker payudara.
4) PET Scan
PET Scan adalah pemeriksaan terbaru yang
dapat menggambarkan anatomi dan metabolisme sel kanker. Zat kontras disuntikkan
lewat vena dan akan diserap oleh sel kanker. Derajat penyerapan zat kontras
oleh sel kanker dapat menggambarkan derajat histologis dan potensi agresivitas
tumor. PET Scan tidak direkomendasikan untuk skrining rutin kanker payudara.
5) Biopsi
Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan yang akan diperiksa oleh dokter ahli Patologi Anatomi. Jaringan akan dilihat di bawah mikroskop sehingga dapat ditentukan ada tidaknya sel kanker.
Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan yang akan diperiksa oleh dokter ahli Patologi Anatomi. Jaringan akan dilihat di bawah mikroskop sehingga dapat ditentukan ada tidaknya sel kanker.
Terdapat beberapa cara biopsi :
1. Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)
2. Core Biopsy
3. Biopsi Bedah
6) Fine Needle Aspiration Biopsy /
Biopsi Jarum Halus
Biopsi ini menggunakan jarum sebesar
jarum suntik biasa dan tidak memerlukan persiapan khusus. Jaringan diambil
menggunakan jarum halus di area tumor. Bila tumor tidak mudah diraba, maka
biopsi jarum halus dapat dilakukan dengan
tuntunan USG atau mammografi. Pemeriksaan ini mungkin agak nyeri
dan dapat menyebabkan memar ringan yang akan hilang dalam 1-2 hari. Karena
jaringan yang diambil hanya sedikit maka ada kemungkinan sel kanker tidak
terambil sehingga tidak terdeteksi.
Pemeriksaan biopsi jarum halus saja memiliki kemungkinan diagnosis meleset 10%.
Pemeriksaan biopsi jarum halus saja memiliki kemungkinan diagnosis meleset 10%.
7) Core Biopsy
Core Biopsy sangat mirip dengan
Biopsi Jarum Halus tetapi menggunakan jarum yang lebih besar. Dengan bius
lokal, dibuat irisan kecil di kulit payudara dan sedikit jaringan payudara
diambil. Pemeriksaan ini dapat menimbulkan nyeri minimal.
Hasil core biopsy adalah jaringan
payudara sehingga lebih mudah diidentifikasi adanya kanker. Beberapa jenis
benjolan lebih cocok untuk didiagnosis dengan core biopsy karena bentuknya.
Hasil pemeriksaan Biopsi Jarum Halus
dan Core Biopsy dapat berupa :
-
Tidak ada tanda kanker payudara.
-
Kemungkinan ada tanda kanker payudara, yaitu terdapat
sel-sel yang mencurigakan tetapi belum cukup jelas untuk menegakkan diagnosis.
Hasil ini lebih baik dilanjutkan dengan biopsi bedah untuk mencapai
diagnosis akhir.
-
Ditemukan sel kanker. Pada kasus ini, wanita akan menjalani
biopsi bedah yang dapat dilakukan dengan pengangkatan seluruh kanker payudara.
o Biopsi Bedah
Bila seluruh pemeriksaan tidak menghasilkan
diagnosis pasti kanker, maka wanita akan dirujuk ke dokter bedah untuk
menjalani biopsi bedah. Sebaliknya bila hasil pemeriksaan sebelumnya
menunjukkan tanda pasti kanker, biasanya tidak perlu dilakukan biopsi bedah. Dokter
bedah akan menjelaskan pilihan terapi kepada pasien.
Untuk tumor yang berukuran kecil,
biopsi bedah biasanya sekaligus dengan mengangkat tumor seluruhnya. Dengan
begitu, ahli patologi dapat memeriksa dan lebih meudah menentukan ada tidaknya
kanker. Bekas luka biopsi akan dijahit. Hasil biopsi akan diketahui 5-7 hari
setelah operasi.
·
Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
·
Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon
harus atas petunjuk dokter.
·
Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun).
·
Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk
produk olahannya.
Kunci
untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, sebelum
ia memiliki kesempatan untuk menyebar. Pemeriksaan payudara secara pribadi
hendaknya dilakukan dengan teratur setiap bulan, karena seorang wanita harus
waspada dalam mencari sesuatu yang tampak atau terasa mencurigakan pada
payudaranya, seperti adanya pengerasan atau benjolan.
Tidak
soal seberapa kecil hasil penemuannya, ia perlu segera menghubungi dokter.
Semakin dini suatu benjolan didiagnosa, semakin besar kendali yang dimiliki
wanita tersebut terhadap masa depannya.
3.6
Angka-Angka
Penyebaran Kanker Payudara di Indonesia
Jumlah
penderita kanker di Indonesia sangat tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai data kanker yang
dipublikasikan baik oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga kanker. Bahkan menurut WHO pada tahun 2030 akan terjadi
lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat. Jumlah
penderita kanker yang meninggal juga kian memprihatinkan.
Untuk
penderita kanker serviks, jumlahnya juga sangat tinggi. Setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker
serviks terjadi di Indonesia. Itu membuat
kanker serviks disebut sebagai penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia. Label itu tidak berlebihan karena tiap hari di
Indonesia dari 40 wanita yang terdiagnosa menderita kanker serviks, 20 wanita
diantaranya meninggal karena kanker serviks.
Tingginya
kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai
negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Sementara kanker payudara, merupakan penyakit dengan
kasus terbanyak kedua setelah kanker serviks. Penderita kanker payudara di Indonesia pada tahun 2004
(sebagaimana dikutip dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008) sebanyak 5.207
kasus.
Setahun
kemudian pada 2005, jumlah penderita kanker payudara meningkat menjadi 7.850
kasus. Tahun 2006, penderita kanker payudara meningkat menjadi 8.328 kasus dan
pada tahun 2007 jumlah tersebut tidak jauh berbeda meski sedikit mengalami
penurunan yakni 8.277 kasus.
Yang perlu
diketahui data penderita kanker payudara tersebut merupakan pasien yang keluar
rawat inap dengan diagnosis kanker. Jadi
penderita kanker payudara sebenarnya sangat mungkin jauh lebih besar lagi.
3.7
Memilih
Operasi yang Tepat untuk Kanker Payudara
Mengidap kanker payudara bukanlah pilihan bagi wanita. Hal tersebut merupakan sebuah ujian
yang harus dilalui dengan sebaik-baiknya. Meskipun begitu, kanker payudara
bukanlah sebuah akhir. Banyak sekali jalan yang bisa
ditempuh sebagai penyelesaian. Misalnya saja adalah operasi.
Operasi kanker payudara ada beberapa macam. Macamnya ini
tergantung pada bagian mana yang akan dibedah operasi akibat kanker. Bagaimana
cara memilih operasi yang tepat utuk kanker payudara? Jawabannya tentu saja
adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kanker payudara anda. Berikut ini adalah penjelasan yang
lebih rinci mengenai macam-macam operasi payudara untuk memudahkan memilih
operasi yang tepat untuk kanker payudara.
1.
Lumpectomy
Yaitu
operasi kanker payudara yang dilakukan dengan hanya mengangkat bagian benjolan
di payudara beserta jaringan pembatasnya saja. Terapi radiasi biasanya dilakukan
setelah operasi jenis ini. Jika diperlukan, akan dilakukan juga kemoterapi.
2. Quadrantectomy
Yaitu operasi yang mengangkat jaringan payudara lebih banyak daripada operasi lumpectomy. Bagian yang diangkat biasanya sekitar seperempat bagian payudara. Radiasi dan juga kemoterapi akan menjadi tambahan setelah operasi.
Yaitu operasi yang mengangkat jaringan payudara lebih banyak daripada operasi lumpectomy. Bagian yang diangkat biasanya sekitar seperempat bagian payudara. Radiasi dan juga kemoterapi akan menjadi tambahan setelah operasi.
3. Re-excision
Yaitu operasi yang dilakukan jika
ada jaringan payudara yang positif kanker setelah sebelumnya dilakukan operasi
lumpectomy atau quadrantectomy (jaringan kanker yang tertinggal).
4.
Mastectomy
Yaitu operasi yang dilakukan dengan
mengangkat seluruh bagian payudara. Ada 4 macam mastectomy ini. Berikut
ini uraiannya :
§
Simple Mastectomy atau mastectomy total
Yaitu
operasi yang mengangkat seluruh bagian payudara. Hal ini karena kanker sudah menyebar
di seluruh bagian payudara.
§
Skin-sparing mastectomy
Yaitu
operasi yang menyisakan kulit luar payudara. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan
operasi plastik payudara setelah operasi ini dilakukan. Biasanya ini agar si pasien tidak
minder dengan payudaranya yang ‘hilang’.
§
Modified radical mastectomy
Yaitu
operasi yang tak hanya mengangkat seluruh bagian payudara tetapi juga kelenjar limpa yang ada di
bawah ketiak. Hal ini karena kanker sudah menyebar luar ke kelenjar limpa
di bawah ketiak.
§
Radical mastectomy
Yaitu
operasi yang mengangkat seluruh jaringan payudara, kelenjar limpa ketiak, dan
juga otot di bawah payudara (otot pemisah dengan bagian dada). Hal ini tentu saja karena kanker
sudah sangat menyebar hingga ke otot dada.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kanker payudara
merupakan salah satu penyakit degenerative yang endemic pada
wanita hampir diseluruh dunia yang disebabkan oleh berbagai macam
factor,diantaranya faktor lifestyle dan gizi. Setiap orang di dunia ini
memiliki resiko untuk terkena kanker payudara, walaupun wanita lebih berresiko daripada
laki-laki. Oleh karena
itu, sangat diperlukan pencegahan dini dimulai dari diri sendiri dengan SADARI, memperbaiki
pola makan/gizi dan gaya hidup/lifestyle. Karena menurut penelitian World Cancer
Research Fund (WCRF), memperbaiki gizi dan lifestyledapat mencegah kanker payudara
hingga 42%.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dalam makalah
ini, maka kami sarankan bahwa sebaiknya para wanita Indonesia melakukan
pencegahan dengan cara pendeteksian dini agar mengurangi risiko terkena kanker
payudara. Lalu bidan juga bisa memberi asuhan seperti:
1.
Bidan diharapkan mampu memberikan asuhan yang baik pada remaja putri yang
mengalami kangker payudara sehingga dapat menentukan diagnosa yang tepat pada
remaja putri.
2.
Setiap bidan diharapkan mampu melakukan pendokumentasian hasil asuhan
secara sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
Bertie888,
2012, ‘Kanker Payudara’, viewed 5 Oktober 2013, <http://artikelkesehatanwanita.com/memilih-operasi-yang-tepat-untuk-kanker-payudara.html>.
Bertie888,
2012, ‘Kanker Payudara’, viewed 5 Oktober 2013, <http://artikelkesehatanwanita.com/tanda-tandai-kanker
-payudara.html>.
Denni Joko Purwanto,2010,
‘DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA’, viewed 5 Oktober 2013, <http://www.omni-hospitals.com/omni_alamsutera/blog_detail.php?id_post=5%22>.
Lumungga, 2009, Dukungan Sosial pada
Pasien Kanker Perlukah?, USU Press, Medan.
Mangan Y, 2003, Cara Bijak Menaklukkan
Kanker, PT Agromedia Pustaka, Jakarta.
Mangan Y, 2009, Solusi Sehat
Mencegah dan Mengatasi Kanker, PT Agromedia Pustaka, Jakarta.
Sudiman H, 1991, Faktor Gizi Pada
Penyakit Kanker, http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_FaktorGizipadaPenyakitKanker.pdf/08_FaktorGizipadaPenyakitKanker.pdf.Diakses tanggal 5 Maret 2011.
Warta Kota, 2010. Sate dan Steak
Pemicu Kanker Usus, http://www.roche.co.id/fmfiles/re7175008/Indonesian/media/liputan.media/farmasi/onkologi/11April2010_SatedanSteakPemicuKankerUsus_WartaKota.PDF.
Diakses tanggal 5 Maret 2011.
Terima kaish mbak makahlahnya sangat bermanfaat sekali .
BalasHapushttp://www.tanyadok.com/penyakit/kanker-payudara-pria
gak jelas banget yah...
BalasHapus