Sabtu, 15 Maret 2014

Makalah Kanker Payudara (Ca Mammae) Tugas IPU





MAKALAH ILMU PENYAKIT UMUM
Kanker Payudara
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Penyakit Umum


1DE02
Oleh Kelompok 1:


1.      AMANI LUBIDSA                            
2.      AZIZAH NURMAYLIS 
3.      DESI WULANDARI 
4.      DIAH NURUL LATIFAH 
5.      EKA AGUSTIN HANDAYANI




KEBIDANAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013









KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami.Sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah kanker payudara ini yang Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya.
            Makalah ini dibuat untuk mempelajari dan mengetahui seperti apa bahaya serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kanker payudara. Makalah ini dibuat agar pembaca dapat memperluas pengetahuannya.
            Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Ilmu Penyakit Umum yaitu Prof. Dr. Johan Harlan yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun,selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
            Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, aamiin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Depok, 04 oktober 2013



Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan................................................................................................................... 3
1.1.             Latar Belakang Masalah...................................................................................... 3
1.2.             Perumusan Masalah............................................................................................. 4
1.3.             Tujuan dan ManfaatPenulisan............................................................................. 4
1.4.             Metode Penulisan................................................................................................ 4
Bab II Landasan Teoritis.......................................................................................................... 5
Bab III Pembahasan................................................................................................................. 6
Pengertian Kanker.................................................................................................................... 6
3.1.Pengertian Kanker Payudara..................................................................................... 6
3.2.Faktor Risiko Kanker Payudara................................................................................. 7
3.3.Tanda-Tanda Kanker Payudara................................................................................. 8
3.4.Pencegahan Kanker Payudara................................................................................... 9
3.5.Angka-Angka Penyebaran Kanker Payudara di Indonesi....................................... 15
3.6.Memilih Operasi yang Tepat untuk Kanker Payudara............................................ 16
Bab IV Penutup..................................................................................................................... 18
        4.1      Kesimpulan......................................................................................................... 18
        4.2      Saran................................................................................................................... 18
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 19



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan warna kulit menjadi kemerahan patut diwaspadai sebagai indikasi kanker. Rasa gatal, kulit mengelupas, atau ruam di payudara selama berminggu-minggu juga perlu diwaspadai. Perubahan lain pada kulit payudara, seperti bengkak, kulit tertarik ke dalam, atau mengerut, juga harus dicurigai sebagai gejala.
Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang meski hal ini jarang terjadi.Setiap benjolan di payudara sebaiknya perlu diwaspadai, terutama jika keluar cairan dari bagian puting.
Saat ini kanker masih menjadi penyakit yang menjadi keprihatinan di dunia karena menduduki peringkat lima besar penyakit penyebab kematian. Kanker diakibatkan oleh berbagai macam faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan, makanan, obat-obatan, hormon dan beberapa pemicu lainnya. Bagi wanita, kanker yang paling menakutkan adalah kanker payudara karena menyerang anggota tubuh yang termasuk vital dan menjadi salah satu daya tarik seksual yang berperan penting di dalam kehidupan wanita itu sendiri.
Kanker payudara harus dapat dideteksi secara dini sebelum masuk ke fase akhir yang sulit untuk diobati selain melalui pengangkatan payudara. Terkait dengan mitos dan fakta, banyak orang mengira kanker payudara hanya terjadi pada kaum hawa saja.Namun ternyata berdasarkan penelitian, 1 dari 1000 pria mengidap kanker payudara. Akan tetapi memang dari hampir 50 %  penderita kanker payudara pada pria tidak mau memeriksakan diri atau malu jika diketahui terkena kanker payudara sehingga pada umumnya ditemukan pada kondisi yang sudah mengalami metastase atau penyebaran ke jaringan tubuh lainnya.



1.2  Perumusan Masalah
1.2.1.      Apa yang dimaksud dengan kanker?
1.2.2.      Apa yang dimaksud dengan kanker payudara?
1.2.3.      Apa saja faktor risiko kanker payudara?
1.2.4.      Apa saja tanda-tanda kanker payudara?
1.2.5.      Bagaimana mencegah kanker payudara?
1.2.6.      Berapa besar angka-angka penyebaran kanker payudara di Indonesia?
1.2.7.      Apa saja macam-macam mastectomy?

1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Penyakit Umum dan bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang didapat dari pembuatan makalah ini tentang kanker payudara terhadap pembaca.
Tentunya karya tulis ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
·                Penulis bisa lebih memahami apa yang dimaksud dengan kanker payudara beserta hal lainnya mengenai kanker payudara.
·               Makalah ini dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca agar bertambah wawasan dan pengetahuaannya. Pembaca juga bisa mengetahui lebih dekat mengenai kanker payudara.

1.4  Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah Metode Study Referensi yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet. Dalam metode yang penulis lakukan, penulis mengumpulkan berbagai referensi yang tepat dengan permasalahan yang terkait, sumbernya didapat dari internet.





BAB II
LANDASAN TEORITIS

Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Gumawan Achmad seorang ginekolog (Kompas, 2001) menyatakan bahwa dua pertiga dari penderita kanker di dunia berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu, Siti Fadilah Supari (2005), menyatakan bahwa kanker telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula dalam sambutannya ketika membuka Temu Ilmiah Dokter Bedah Onkologi Indonesia ke-1 (1stInternational Scientific Meeting di Indonesi Society of Surgical Oncologyst/ISSO), beliau menyatakan bahwa jumlah pasien kanker di Indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih penduduk Indonesia (Media Indonesia, 2005). Bahkan telah diperkirakan bahwa menjelang permulaan abad ke-21, peta penyakit di Indonesia akan mendekati peta penyakit di negara maju dimana penyakit kanker berada pada urutan ketiga penyebab terjadinya kematian setelah penyakit kardiovaskuler dan kecelakaan (Tambunan, 1995 dalam Lumungga 2009).
Di Amerika Serikat, lebih dari 450.000 orang meninggal dunia setiap tahun karena penyakit kanker. Sekitar 70-90% dari penyakit kanker tersebut berkaitan dengan lingkungan dan gaya hidup (life style). Kurang Iebih 30% dari kematian tersebut karena rokok.Faktor-faktor keturunan (genetik), radiasi, polusi dan eksposur lainnya memberikan kontribusi 45.000-90.000 kematian.Dari seluruh penyakit kanker yang disebabkan faktor lingkungan, sekitar 40-60% berhubungan dengan faktor gizi. Dalam tahun 1984, 22% dari seluruh kematian di Amerika Serikat disebabkan karena kanker dan 965.000 kasus baru yang didiagnosis menderita kanker, 483.000 di antaranya meninggal dunia. Diperkirakan 60-70% kanker disebabkan karena faktor lingkungan, terutama makanan dan rokok (Sudiman, 1991).
Oleh karena sangat pesatnya pertambahan penderita kanker, sangat penting bagi masyarakat untuk menghindari penyakit kanker dengan mengetahui faktor-faktor penyebab kanker dan melakukan tindakan pencegahan agar kanker tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Kanker

Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta saraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya (Mangan, 2009).
Kanker adalah suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan jaringan yang tidak terkendali kerena hilangnya mekanisme kontrol sel sehingga pertumbuhan menjadi tidak normal.Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh.Baik pada orang dewasa maupun anak-anak.Akan tetapi, lebih sering menyerang orang yang berusia 40 tahun (Uripi, 2002).

3.2 Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara adalah jenis lain dari kanker yang terjadi pada jaringan sel payudara. Ketika sel abnormal membagi dan tidak terkontrol, mereka dapat menjadi besar dengan membentuk jaringan ekstra, atau tumor, yang dapat menjadi jinak atau ganas. Sel tumor jinak tidak menyebar ke jaringan tubuh yang lain, biasanya dapat diangkat dan tidak akan timbul kembali.
Sel tumor ganas (kanker) dapat menyebar ke jaringan tubuh yang terdekat dan melepaskan diri dari bentuk tumor primer menjadi bentuk tumor sekunder dimanapun di bagian tubuh.

Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya saja kasusnya sangat jarang.
Frekuensi kasus penyakit ini relatif tinggi di negara maju dan merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker lainnya. Sedangkan di Indonesia, kanker payudara menempati peringkat kedua setelah kanker serviks.
3.3  Faktor Risiko Kanker Payudara
Faktor risiko kanker payudara adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang menderita kanker payudara. Beberapa faktor risiko tidak dapat diubah seperti usia atau riwayat keluarga, tetapi ada juga faktor risiko yang berhubungan dengan gaya hidup seperti merokok dan minum alcohol. Berikut adalah faktor risiko yang penting untuk kanker payudara :
1.      Usia
Risiko menderita kanker payudara akan meningkat seiring dengan semakin tuanya seseorang. Di RS Kanker Dharmais, usia rata-rata wanita yang pertama kali didiagnosis kanker payudara adalah 48 tahun.
2.      Haid pertama di usia kurang dari 10 tahun atau menopause (berhenti haid) di usia lebih dari 55 tahun dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.
3.      Wanita yang tidak menikah, tidak memiliki anak, atau memiliki anak pertama setelah usia 30 tahun juga dapat meningkatkan risiko.
4.      Riwayat menggunakan preparat hormonal seperti KB hormonal (pil, suntik, susuk) atau terapi hormonal (misalnya terapi sulih hormon estrogen pada wanita yang menopause) meningkatkan risiko kanker payudara.
5.      Diet tinggi lemak dan alkohol meningkatkan kemungkinan hingga 1,5 kali untuk menderita kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak banyak makan lemak dan tidak minum alkohol.
6.      Memiliki kerabat wanita dekat (seperti ibu kandung, kakak/adik, anak) dengan kanker payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara sampai 2 kali dibandingkan wanita yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara. Diperkirakan 20-30% wanita dengan kanker payudara memiliki anggota keluarga yang juga memiliki riwayat kanker payudara.
7.      Kanker payudara karena keturunan
Dokter memperkirakan bahwa 5 sampai 10 persen kanker payudara berhubungan pada mutasi genetik pada generasi di dalam keluarga. Sejumlah gen rusak yang diwariskan dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara telah diidentifikasi. Yang umum adalah gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker ovarium.
Jika anda memiliki catatan keluarga yang kuat dengan kanker payudara atau kanker lain, tes darah dapat membantu mengidentifikasi BRCA yang rusak atau gen lain yang terdapat di dalam keluarga.

3.4. Tanda-tanda Kanker Payudara

Tanda-tanda paling umum kanker payudara adalah benjolan yang dapat Anda rasakan ketika anda telah melakukan beberapa pemeriksaan pada payudara Anda.Selain hanya payudara itu sendiri, puting juga harus diperiksa. Gejala lain juga dapat mencakup penyakit Paget. Karena kanker payudara adalah jenis kanker, anda juga dapat mempertimbangkan gejala kanker lain seperti penurunan berat badan dijelaskan, pembengkakan kelenjar getah bening dan bahkan nyeri sendi sebagai sesuatu yang terhubung dengan penyakit ini.

Secara keseluruhan, tanda-tanda kanker payudara harus diketahui semua orang sehingga mereka akan mampu menghentikan penyakit ini. Kanker payudara dapat menjadi penyakit yang sangat berbahaya, sebagai hasil terburuk mungkin menyebabkan kematian. Karena kanker payudara adalah salah satu jenis yang paling umum dari kanker yang diderita oleh orang-orang di dunia, memang lebih baik untuk memahami lebih dalam tentang  kanker tersebut dan tanda-tanda kanker payudara itu.

Tanda-tanda kanker payudara :

·         Ukuran atau bentuk payudara berubah.
·         Ada sebuah benjolan atau penebalan pada payudara. (Daerah yang mungkin termasuk daerah sekitar payudara atau ketiak.)
·         Payudara terasa luar biasa hangat saat disentuh.
·         Retraksi puting. (Puting berbalik ke dalam atau cekung ke dalam payudara.)
·         Bentuk puting menjadi tidak teratur.
·         Ruam pada puting atau areola.
·         Keluar cairan dari puting.
·         Kulit payudara mengerut.
·         Payudara tampak kemerahan, bersisik atau bengkak.
·         Nyeri pada payudara.
Selalu waspada untuk perubahan payudara anda, terutama puting susu. Jika debit puting baik cairan atau darah, atau ada pencabutan dari puting, ini mungkin tanda-tanda potensi kanker.
Tanda-tanda kanker payudara mungkin tidak datang pada  saat anda terjangkit penyakit , oleh karena itu disarankan bagi anda untuk melakukan check-up tubuh secara teratur, terutama bagi wanita yang lebih tua karena mereka memiliki kesempatan lebih tinggi terkena kanker tersebut. Anda dapat memeriksa payudara atau puting susu anda secara teratur dan perhatikan untuk setiap perubahan pada payudara, jika anda merasa ada sesuatu yang tidak benar, segera konsultasikan dengan dokter .
3.5. Pencegahan Kanker Payudara
Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup, secara umum bisa mengurangi angka terjadinya kanker.
Saat ini, faktor yang terbukti memegang peranan penting dalam proses terjadinya tumor adalah hormon estrogen. Estrogen merupakan hormon kelamin sekunder yang berfungsi untuk membentuk dan mematangkan organ kelamin wanita, termasuk payudara, selama pubertas.
Estrogen memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ kelamin wanita yang disebut sel duct. Sel duct ini kemudian akan membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct ini merupakan saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi.
Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat faktor keturunan, radiasi, radikal bebas, dan lain-lain, maka sel tersebut dapat membelah secara berlebihan yang seterusnya akan berkembang menjadi kanker.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa estrogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap risiko terjadinya kanker payudara. Apa yang dapat dilakukan masing-masing wanita untuk mencegah timbulnya kanker payudara?
·         Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid  dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
Terdapat beberapa cara deteksi dini kanker payudara dengan tingkat akurasi yang berbeda. Akurasi deteksi dini kanker payudara akan jauh bertambah bila ketiga tes ini dikombinasi.
Cara deteksi dini kanker payudara adalah :
1.      Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik Sadari)
2.      Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter
3.      Pemeriksaan Radiologi (Mammografi dan/atau USG)
4.      Biopsi tanpa pembedahan (Fine Needle Aspiration Biopsy atau Core Biopsy).

Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter dapat mendeteksi sampai 85% kasus kanker payudara. Pemeriksaan Mammografi dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker payudara. Biopsi dapat mendeteksi sampai 91% kanker payudara. Tetapi bila ketiga pemeriksaan dini dilakukan semuanya, maka kanker payudara dapat dideteksi secara dini hingga 99,5%.
1.      Pemeriksaan Payudara Sendiri (Teknik SADARI)
Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan mulai usia remaja. Dilakukan sebulan sekali, pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dihitung dari hari pertama haid.
Bila wanita telah menopause, SADARI dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan, misalnya tanggal 10.

SADARI terdiri atas beberapa langkah:
1.      Berdiri di depan cermin dengan berbagai posisi: mulai dari berdiri dengan lengan di kedua sisi tubuh, lalu angkat lengan ke atas kepala. Lanjutkan dengan menekan   kedua tangan di pinggang, lalu gerakkan kedua lengan dan situ ke depan sambil mengangkat bahu. Perhatikan tanda berikut :
a.       Perubahan ukuran atau bentuk payudara
b.      Adanya cekungan di kulit
c.       Perubahan bentuk putting
d.      Adanya nyeri yang terus menerus
2.      Berbaring dan letakkan sebuah bantal kecil di bawah bahu kanan. Letakkan tangan kanan di bawah kepala. Gunakan  ketiga jari tangan kiri untuk memeriksa seluruh   payudara kanan termasuk daerah puting. Periksa mulai dari daerah ketiak, lalu daerah luar payudara dan melingkar hingga ke daerah puting. Perhatikan tanda berikut:
a.       Adanya benjolan di payudara atau di ketiak
b.      Daerah yang terasa menebal di payudara
3.      Tekan puting dengan lembut untuk melihat adanya cairan atau darah yang keluar.
4.      Ulang langkah 2 dan 3 untuk payudara kiri.

c.       Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Dokter
Wanita pada usia 20-39 tahuin sebaiknya menjalani pemeriksaan klinis payudara oleh dokter sebagai baigan dari Medical Check Up setidaknya 3 tahun sekali. Setelah usia 40 tahun, pemeriksaan klinis payudara harus dilakukan setidaknya sekali dalam 1 tahun. Pemeriksaan klinis payudara baik dilakukan sebelum mammografi. Pemeriksaan klinis ini adalah kesempatan bagi wanita dan dokter untuk berdiskusi tentang perubahan yang terjadi pada payudara, jenis pemeriksaan untuk deteksi dini, dan tentang faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan wanita menderita kanker payudara.
d.      Pemeriksaan Radiologis
1)      Mammografi
Mammografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar X yang dapat memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk terkecil yaitu mikrokalsifikasi. Dengan mammografi, kanker payudara dapat dideteksi dengan akurasi sampai 90%.
Wanita usia 40 tahun atau lebih sebaiknya menjalani pemeriksaan mammografi sekali setahun selama mereka dalam kondisisehat.
Menggunakan mesin mammografi, payudara akan ditekan oleh dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan. Keadaan ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk menghasilkan gambar mammogram yang baik dan dapat dibaca. Penekanan payudara ini hanya berlangsung beberapa detik. Seluruh prosedur mammografi untuk satu payudara adalah sekitar 20 menit.
Hasil dari mammografi adalah film (mammogram) yang dapat diinterpretasi oleh dokter bedah atau dokter ahli radiologi. Perubahan yang dapat terlihat dari mammogram adalah :
Mikrokalsifikasi
Mikrokalsifikasi yaitu deposit-deposit kecil kalsium dalam jaringan payudara yang terlihat sebagai titik-titik kecil putih di sekitar jaringan payudara.Mikrokalsifikasi yang dicurigai sebagai tanda kanker adalan titik-titik yang sangat kecil, dan berkumpul dalam suatu kelompok (cluster).
Massa yang tampak pada mammogram dapat disebabkan oleh kanker atau bukan kanker, tetapi untuk memastikan biasanya dilakukan biopsi. Massa yang tampak dapat berupa massa padat atau kistik (berongga dan berisi cairan).

2)      Ultrasonografi (USG)
USG payudara adalah pemeriksaan payudara menggunakan gelombang suara. USG dapat membedakan benjolan berupa tumor padat atau kista. USG biasa digunakan untuk mengevaluasi masalah payudara yang tampak pada mammogram dan lebih direkomendasikan pada wanita usia muda (di bawah 30 tahun).
Pemeriksaan USG saja tanpa mammografi tidak direkomendasikan untuk deteksi kanker payudara. Tetapi dengan kombinasi USG dan mammografi, kelainan pada payudara dapat ditentukan dengan lebih akurat.
USG saat ini cukup banyak dilakukan karena tidak bersifat invasif dan tidak semahal pemeriksaan lainnya. Tetapi, efektifitas pemeriksaan USG sangat tergantung dari pengalaman dan keahlian operator.
3)      Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Untuk wanita dengan risiko tinggi kanker payudara, pemeriksaan MRI direkomendasikan bersama dengan mammografi tahunan. MRI menggunakan magnet dan gelombang radio untuk memproduksi gambar irisan tubuh. Pemeriksaan MRI akan jaruh lebih bermanfaat bila menggunakan zat kontras. MRI merupakan alat deteksi kanker yang lebih sensitif dari mammografi, tetapi MRI memiliki nilai positif palsu yang lebih tinggi, maksudnya sering muncul gambaran kelainan payudara yang ternyata bukan kanker. Itu sebabnya MRI tidak direkomendasikan sebagai alat skrining untuk wanita tanpa risiko tinggi kanker payudara.

4)      PET Scan
PET Scan adalah pemeriksaan terbaru yang dapat menggambarkan anatomi dan metabolisme sel kanker. Zat kontras disuntikkan lewat vena dan akan diserap oleh sel kanker. Derajat penyerapan zat kontras oleh sel kanker dapat menggambarkan derajat histologis dan potensi agresivitas tumor. PET Scan tidak direkomendasikan untuk skrining rutin kanker payudara.

5)      Biopsi
Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan yang akan diperiksa oleh dokter ahli Patologi Anatomi. Jaringan akan dilihat di bawah mikroskop sehingga dapat ditentukan ada tidaknya sel kanker.
Terdapat beberapa cara biopsi :
1.      Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)
2.      Core Biopsy
3.      Biopsi Bedah

6)      Fine Needle Aspiration Biopsy / Biopsi Jarum Halus
Biopsi ini menggunakan jarum sebesar jarum suntik biasa dan tidak memerlukan persiapan khusus. Jaringan diambil menggunakan jarum halus di area tumor. Bila tumor tidak mudah diraba, maka biopsi jarum halus dapat dilakukan dengan tuntunan USG atau mammografi. Pemeriksaan ini mungkin agak nyeri dan dapat menyebabkan memar ringan yang akan hilang dalam 1-2 hari. Karena jaringan yang diambil hanya sedikit maka ada kemungkinan sel kanker tidak terambil sehingga tidak terdeteksi.
Pemeriksaan biopsi jarum halus saja memiliki kemungkinan diagnosis meleset 10%.

7)      Core Biopsy
Core Biopsy sangat mirip dengan Biopsi Jarum Halus tetapi menggunakan jarum yang lebih besar. Dengan bius lokal, dibuat irisan kecil di kulit payudara dan sedikit jaringan payudara diambil. Pemeriksaan ini dapat menimbulkan nyeri minimal.
Hasil core biopsy adalah jaringan payudara sehingga lebih mudah diidentifikasi adanya kanker. Beberapa jenis benjolan lebih cocok untuk didiagnosis dengan core biopsy karena bentuknya.

Hasil pemeriksaan Biopsi Jarum Halus dan Core Biopsy dapat berupa :
-          Tidak ada tanda kanker payudara.
-          Kemungkinan ada tanda kanker payudara, yaitu terdapat sel-sel yang mencurigakan tetapi belum cukup jelas untuk menegakkan diagnosis. Hasil ini lebih baik dilanjutkan  dengan biopsi bedah untuk mencapai diagnosis akhir.
-          Ditemukan sel kanker. Pada kasus ini, wanita akan menjalani biopsi bedah yang dapat dilakukan dengan pengangkatan seluruh kanker payudara.

o   Biopsi Bedah
Bila seluruh pemeriksaan tidak menghasilkan diagnosis pasti kanker, maka wanita akan dirujuk ke dokter bedah  untuk menjalani biopsi bedah. Sebaliknya bila hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan tanda pasti kanker, biasanya tidak perlu dilakukan biopsi bedah. Dokter bedah akan menjelaskan pilihan terapi kepada pasien.
Untuk tumor yang berukuran kecil, biopsi bedah biasanya sekaligus dengan mengangkat tumor seluruhnya. Dengan begitu, ahli patologi dapat memeriksa dan lebih meudah menentukan ada tidaknya kanker. Bekas luka biopsi akan dijahit. Hasil biopsi akan diketahui 5-7 hari setelah operasi.
·         Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
·         Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter.
·         Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun).
·         Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya.
Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar. Pemeriksaan payudara secara pribadi hendaknya dilakukan dengan teratur setiap bulan, karena seorang wanita harus waspada dalam mencari sesuatu yang tampak atau terasa mencurigakan pada payudaranya, seperti adanya pengerasan atau benjolan.
Tidak soal seberapa kecil hasil penemuannya, ia perlu segera menghubungi dokter. Semakin dini suatu benjolan didiagnosa, semakin besar kendali yang dimiliki wanita tersebut terhadap masa depannya.
3.6  Angka-Angka Penyebaran Kanker Payudara di Indonesia
Jumlah penderita kanker di Indonesia sangat tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai data kanker yang dipublikasikan baik oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga kanker. Bahkan menurut WHO pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat. Jumlah penderita kanker yang meninggal juga kian memprihatinkan.
Untuk penderita kanker serviks, jumlahnya juga sangat tinggi. Setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Itu membuat kanker serviks disebut sebagai penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia. Label itu tidak berlebihan karena tiap hari di Indonesia dari 40 wanita yang terdiagnosa menderita kanker serviks, 20 wanita diantaranya meninggal karena kanker serviks.
Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Sementara kanker payudara, merupakan penyakit dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker serviks. Penderita kanker payudara di Indonesia pada tahun 2004 (sebagaimana dikutip dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008) sebanyak 5.207 kasus.
Setahun kemudian pada 2005, jumlah penderita kanker payudara meningkat menjadi 7.850 kasus. Tahun 2006, penderita kanker payudara meningkat menjadi 8.328 kasus dan pada tahun 2007 jumlah tersebut tidak jauh berbeda meski sedikit mengalami penurunan yakni 8.277 kasus.
Yang perlu diketahui data penderita kanker payudara tersebut merupakan pasien yang keluar rawat inap dengan diagnosis kanker. Jadi penderita kanker payudara sebenarnya sangat mungkin jauh lebih besar lagi.
3.7  Memilih Operasi yang Tepat untuk Kanker Payudara
Mengidap kanker payudara bukanlah pilihan bagi wanita. Hal tersebut merupakan sebuah ujian yang harus dilalui dengan sebaik-baiknya. Meskipun begitu, kanker payudara bukanlah sebuah akhir. Banyak sekali jalan yang bisa ditempuh sebagai penyelesaian. Misalnya saja adalah operasi.
Operasi kanker payudara ada beberapa macam. Macamnya ini tergantung pada bagian mana yang akan dibedah operasi akibat kanker. Bagaimana cara memilih operasi yang tepat utuk kanker payudara? Jawabannya tentu saja adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kanker payudara anda. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih rinci mengenai macam-macam operasi payudara untuk memudahkan memilih operasi yang tepat untuk kanker payudara.

1.      Lumpectomy
Yaitu operasi kanker payudara yang dilakukan dengan hanya mengangkat bagian benjolan di payudara beserta jaringan pembatasnya saja. Terapi radiasi biasanya dilakukan setelah operasi jenis ini. Jika diperlukan, akan dilakukan juga kemoterapi.
2.      Quadrantectomy
Yaitu operasi yang mengangkat jaringan payudara lebih banyak daripada operasi lumpectomy. Bagian yang diangkat biasanya sekitar seperempat bagian payudara. Radiasi dan juga kemoterapi akan menjadi tambahan setelah operasi.
3.      Re-excision
Yaitu operasi yang dilakukan jika ada jaringan payudara yang positif kanker setelah sebelumnya dilakukan operasi lumpectomy atau quadrantectomy (jaringan kanker yang tertinggal).
4.      Mastectomy
Yaitu operasi yang dilakukan dengan mengangkat seluruh bagian payudara. Ada 4 macam mastectomy ini. Berikut ini uraiannya :
§   Simple Mastectomy atau mastectomy total
Yaitu operasi yang mengangkat seluruh bagian payudara. Hal ini karena kanker sudah menyebar di seluruh bagian payudara.
§   Skin-sparing mastectomy
Yaitu operasi yang menyisakan kulit luar payudara. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan operasi plastik payudara setelah operasi ini dilakukan. Biasanya ini agar si pasien tidak minder dengan payudaranya yang ‘hilang’.
§   Modified radical mastectomy
Yaitu operasi yang tak hanya mengangkat seluruh bagian payudara tetapi juga kelenjar limpa yang ada di bawah ketiak. Hal ini karena kanker sudah menyebar luar ke kelenjar limpa di bawah ketiak.
§   Radical mastectomy
Yaitu operasi yang mengangkat seluruh jaringan payudara, kelenjar limpa ketiak, dan juga otot di bawah payudara (otot pemisah dengan bagian dada). Hal ini tentu saja karena kanker sudah sangat menyebar hingga ke otot dada.











BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Kanker  payudara merupakan salah satu penyakit degenerative yang endemic pada wanita hampir diseluruh dunia yang disebabkan oleh berbagai macam factor,diantaranya faktor lifestyle dan gizi. Setiap orang di dunia ini memiliki resiko untuk terkena kanker payudara, walaupun wanita lebih berresiko daripada laki-laki. Oleh karena itu, sangat diperlukan pencegahan dini dimulai dari diri sendiri dengan SADARI, memperbaiki pola makan/gizi dan gaya hidup/lifestyle. Karena menurut penelitian World Cancer Research Fund (WCRF), memperbaiki gizi dan lifestyledapat mencegah kanker payudara hingga 42%.

4.2  Saran
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka kami sarankan bahwa sebaiknya para wanita Indonesia melakukan pencegahan dengan cara pendeteksian dini agar mengurangi risiko terkena kanker payudara. Lalu bidan juga bisa  memberi asuhan seperti:
1.      Bidan diharapkan mampu memberikan asuhan yang baik pada remaja putri yang mengalami kangker payudara sehingga dapat menentukan diagnosa yang tepat pada remaja putri.
2.      Setiap bidan diharapkan mampu melakukan pendokumentasian hasil asuhan secara sistematis.
                                                     





DAFTAR PUSTAKA
Bertie888, 2012, ‘Kanker Payudara’, viewed 5 Oktober 2013, <http://artikelkesehatanwanita.com/memilih-operasi-yang-tepat-untuk-kanker-payudara.html>.
Bertie888, 2012, ‘Kanker Payudara’, viewed 5 Oktober 2013, <http://artikelkesehatanwanita.com/tanda-tandai-kanker -payudara.html>.
Lumungga, 2009, Dukungan Sosial pada Pasien Kanker Perlukah?, USU Press, Medan.

Mangan Y, 2003, Cara Bijak Menaklukkan Kanker, PT Agromedia Pustaka, Jakarta.

Mangan Y, 2009, Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker, PT Agromedia Pustaka, Jakarta.

Sudiman H, 1991, Faktor Gizi Pada Penyakit Kanker, http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_FaktorGizipadaPenyakitKanker.pdf/08_FaktorGizipadaPenyakitKanker.pdf.Diakses tanggal 5 Maret 2011.

Uripi V, 2002, Menu untukPenderita Kanker, Puspa Swara. Jakarta.

Warta Kota, 2010. Sate dan Steak Pemicu Kanker Usus, http://www.roche.co.id/fmfiles/re7175008/Indonesian/media/liputan.media/farmasi/onkologi/11April2010_SatedanSteakPemicuKankerUsus_WartaKota.PDF. Diakses tanggal 5 Maret 2011.

2 komentar: